Sabtu, 21 Februari 2009

Sebuah perhelatan malam

Terhenyak bangun dari tidurku,
yang diselingi tanya di hati
Dalam gelap malam dirimu hadir
Menangis sendu sedan bimbangkan seluruh malam
Kita berdua ada pada satu poros
Berjubel-jubel mata mengawasi
Tingkah manjamu yang menggoyang-goyangkan tubuh tegasku
Aneh…
Berjubel-jubel mata itu,
tidak mau pergi mengawasi
tidak mau berhenti menilai
Mata keheranan, penuh waspada
Serta aba-aba mendesak terus kebebasanku
Ah, mengapa mereka mengawasi kita???
Mata-mata berselimutkan serba putih
Berawal ujung rambut sampai kaki
Serba putih dan putih
Dalam gelap malam ketika bersama denganmu


Kentungan, April 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar