Cerita

God of Surprises

Adalah diriku yang terus merangkai hari pada segaris mimpi,
yang mencoba menemukan makna di balik setiap peristiwa,
meski tak selalu kudapati awal dan akhir yang bahagia.
Namun harapan untuk tinggal dihati-Nya tetap menjadi mimpiku,
hingga kesempurnaan tergenapi oleh-Nya

Syukurlah,
sudah sedari kecil aku di ajari untuk percaya bahwa Ia ada
Dan konon “Ia sayang kepada siapapun,
termasuk yang kerap menyakiti hati-Nya”.
Seperti Ibu yang membelai dan mengusap punggungku
sewaktu malam menjelang tidurku, tak pernah terlupa olehku.
Sembari  menanti mataku terpejam ia mengantarku bercengkrama bersama mimpi-mimpi yang datang
menghabiskan malam dan mengantarkan surya terang pengharapan


Tuhan Memiliki Pola Kerja Yang Mengagumkan
Seperti tanaman rambat yang terus bertumbuh dan menempel pada batang-batang perkasa, atau tembok kasar disampingnya. Akar tanaman itu mencengkeram erat sela-sela tembok atau batang-batang di sekitarnya. Dedaunan yang mekar kemudian menggeliat mencari cahaya yang dibutuhkan dirinya. Dimana cahaya itu ada, ke sanalah arah ia bertumbuh. Akan berbeda jika ia berada di tempat tanpa tembok dan tiang penyangga. Tanaman itu tetap hidup. Tanaman itu akan menyesuaikan diri dengan tempat di mana ia berada. Tanaman itu tidak berhenti untuk hidup. Tanaman itu diberi kemampuan oleh Penciptanya untuk beradaptasi dengan lingkungannya dengan baik. Dengan kemampuan itulah, tanaman bertahan hidup bahkan mengembangkan dirinya menjadi dewasa dan berbuah nantinya.
Manusia tidak berbeda dengan tanaman rambat itu. Manusia ada di dunia karena diciptakan Tuhan. Manusia ada karena Tuhan menghendakinya ada. Tuhan mengatur segala hidup manusia bahkan segala ciptaanNya dengan apik dan hebat. Saya menggambarkan kerja Tuhan dalam hidup manusia sebagaimana Ia memberi kesempatan tanaman itu hidup. Tentu saja manusia lebih dari tanaman atau mahluk lainnya oleh karena akal budi yang dimilikinya. Inilah yang membedakan manusia dengan ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain.
Dalam banyak peristiwa yang saya alami, sepertinya saya diajak untuk bisa mengenali bagaimana cara DIA bekerja dalam hidup. Acapkali Tuhan memberikan benturan, kejutan, ketegangan yang hadir dalam bentuk-bentuk manusiawi. Entah ketegangan dalam relasi, atau konflik dengan orang lain. Acapkali pula Ia hadir dalam peristiwa yang tersembunyi, dalam kegetiran hidup maupun dalam kebahagiaan.
Saya ingat kisah sederhana, “suatu hari ada beberapa tukang tengah bekerja membuat bangunan. Salah satu tukang yang berada di atas berusaha meminta tolong pada temannya yang ada di bawah. Tetapi ia bingung bagaimana memberitahu temannya yang ada di bawah. Ia menjatuhkan kerikil. Tetapi temannya tidak merasakan kerikil itu jatuh mengenai helmnya, dan ia tidak melihat ke atas. Tukang tidak putus asa, lalu mengambil kerikil lagi dan menjatuhkannya. Tetapi ternyata temannya saja diam. Lalu tukang berpikir, jika seperti ini aku akan menjatuhkan batu yang agak besar ke atas kepalanya. Dan benar, batu itu jatuh tetapi tidak mengenai helmnya melainkan tangannya yang sedang memegang tali di dekatnya. Sontak, ia berteriak. Woi yang bener, sakit tahu. Asem ik”. Dengan batu itu, ia mendongak ke atas. Barulah si tukang bisa menyampaikan pesan kepada temannya itu”.
Saya terkesan dengan kisah itu. Kisah sederhana yang menarik untuk direnungkan. Rasanya seperti itulah Tuhan bekerja di dalam hidup kita. Tidak jarang, Tuhan bekerja dengan cara-cara yang menyakitkan, tidak kita sangka, agar kita mengingatNya. Saya membahasakan cara Tuhan bekerja dalam hidup kita menggunakan pola-pola tertentu. Pola dan cara Tuhan bekerja dapat kita baca dan tangkap jika kita mau bertekun dalam mengenali berbagai peristiwa hidup yang kita alami. Ungkapan khas yang kiranya tepat adalah titén. Bagaimana kita menangkap pola kerja Tuhan dalam hidup kita, jika kita bisa titén terhadapNya. untuk menjadi titen, dibutuhkan hati yang peka, jeli dan terbuka terhadap kehadiranNya dalam hidup kita

God Of Surprises
Tuhan kerap hadir dengan kejutan-kejutan. Kejutan yang membawa perasaan bahagia, cemas, bingung, dan sedih. Saya menggambarkan peristiwa-peristiwa di dalam kehidupan adalah serangkaian kejutan yang sengaja dibuatNya untuk kita. Betapa tidak, sebab Ia kerap membuat kita terhenyak dan bertanya-tanya atas apa yang kita alami. Kerap kali Ia membuat kita berpikir-pikir tentang peristiwa hidup yang kita alami.
Ada salah satu peristiwa dalam keluarga yang membuat saya benar-benar terhenyak dibuatnya. Suatu waktu, keluarga kami mengalami kesulitan ekonomi. Kami  benar-benar merasakan hidup kami sangat berat. Kami makan seadanya. Tidak banyak lauk yang kami makan sekedar sambal bawang atau tempe goreng, syukur-syukur ada oseng kangkung. Di tengah kesulitan ekonomi itu, beban kami belum selesai. Kami masih dibebani dengan tagihan listrik dan tagihan lainnya. Sementara satu-satunya fasilitas hiburan kami, televisi, pun ikut-ikutan rusak. Untuk sesaat kami sungguh merasa sepi-hambar dengan hidup kami. Kami hanya menunduk sepi dalam kebisuan batin dan kegetiran yang tidak bisa kami hindari. Berbagai usaha telah kami coba, tetapi hasilnya nihil.
Di tengah kenihilan itu. hadirlah peristiwa-peristiwa di luar dugaan kami. Peristiwa yang mengejutkan sekaligus mengherankan kami. Di tengah kesulitan ekonomi, hadir seseorang yang mengembalikan uang kepada kami tanpa kami pikirkan sebelumnya. Di tengah kesepian hiburan, tiba-tiba ada seseorang yang meletakkan amplop di depan pintu rumah kami. Amplop tersebut berisi kupon hadiah televisi 14”, gratis dari promosi toko elektronik. Di tengah hambarnya makanan, ada seseorang yang membagikan lauknya untuk kami. “Heran...Aneh…tetapi benar-benar nyata kami alami”.

I’m  be with you
Karya Tuhan dalam hidup manusia merupakan tanda penyertaanNya. Ia tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Ia tidak pernah menjerumuskan kita pada lembah yang kelam. Ia tidak pernah meninggalkan kita jauh dari padaNya. Berbagai peristiwa hidup yang menarik, membahagiakan, menyedihkan, mengecewakan yang hadir tiba-tiba maupun tidak merupakan cara Tuhan berkarya dalam hidup kita. Melalui berbagai peristiwa itu, Ia mau menunjukan bahwa Ia ada bersama kita. “I’m be with you”, rasanya membawa kedamaian, ketentraman bagi siapapun yang mendengarnya.

In the Time
Kehadiran Tuhan nyata dalam setiap peristiwa hidup. Ia selalu berkarya dalam waktuNya, bukan waktu kita. Inilah yang terkadang membuat hati kita terkejut dibuatnya. Ia berkarya dalam waktuNya, bukan waktu kita. Meski begitu, karya dan rencanaNya berlangsung dalam kekinian kita. Ia menyapa kita dalam ruang dan waktu yang sedang kita alami.
Tanpa memberi tanda ia berkarya dengan indah. Tanpa memberi kabar lebih dahulu, Ia datang dengan warta yang menggemparkan hidup kita. Satu pengalaman sederhana dapat menunjukan betapa Tuhan berkarya menurut waktuNya. Suatu saat saya harus mengambil pengumuman adik yang diterima di salah satu universitas. Tanpa saya ketahui sebelumnya, rupanya untuk mengambil pengumuman itu, saya harus membereskan biaya administrasi juga. Saat itu saya tidak memiliki uang sebanyak yang dibutuhkan. Dan ditengah kesulitan itu, saya renungkan Tuhan hadir melalui orang lain, yang sungguh terbuka meminjamkan uangnya. Akhirnya saya bisa melunasi biaya administasi kuliah itu. Seperti itulah cara Tuhan bekerja. Persis pada saat yang dibutuhkan Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan. Ia menghadirkan penolong di tengah kesulitan-kesulitan hidup kita.

Brave to believe
God of Surprises, satu sisi menantang kita untuk percaya bahwa Ia tetap berkarya dalam hidup kita, tidak pernah meninggalkan kita. Bahkan Ia mengajak kita untuk siap sedia dalam menerima berbagai macam hal yang tidak kita kehendaki sebelumnya. Dari situlah kita belajar berani percaya kepada-Nya, berani beriman kepadaNya. Manakala keprihatianan yang kita alami tak kunjung mendapatkan jawaban. Ketika kita merasa ditinggalkan olehNya, Ia menantang kita percaya dalam ketidakpastian itu.
Kejutan-kejutan Tuhan rupanya tidak selalu berakhir bahagia dan menyukakan hati kita. Tidak jarang kejutan itu membuat kita merengek-rengek dan bahkan berontak kepadaNya. Beban dan kesulitan hidup yang datang bertubi-tubi membuat kita bertanya pada Tuhan, “mengapa?”. Dan disinilah Tuhan menguji kita. Tuhan sedang menantang kita, apakah kita benar-benar berani percaya kepadaNya. Apakah kita sungguh berani yakin di tengah-tengah kesulitan dan beban hidup yang kita alami.
Keberanian kita untuk percaya kepadaNya menjadi satu tanda bahwa iman kita semakin mendalam kepadaNya. Di tengah ujian hidup, kita tidak berhenti untuk percaya kepadaNya. Bahkan kita mempercayakan kepadaNya. Inilah iman yang sejati. Iman yang bertolak dari kisah nyata hidup kita. Iman yang hidup yang kian meyakinkan kita pada segala rencanaNya atas hidup kita. Kita sebagai umat beriman hanya bisa  pasrah, “terjadilah padaku menurut perkataanMu” (Trie)