Sabtu, 21 Februari 2009

“Sabda Allah Adalah Oase Kehidupan”



Bulan September adalah Bulan Kitab Suci Nasional. Gereja mengajak kita untuk semakin bertekun dalam merenungkan sabda dalam Kitab Suci. Sebab besarlah daya Sabda Allah yang mampu memberikan kekuatan iman, kebeningan hati bagi kita yang mau bergulat di dalamnya. Ada sebuah permenungan kecil yang mengantar kita memaknai betapa pentingnya sabda dalam hidup kita sehari-hari.

Sabda Allah adalah Roh Kehidupan
Sabda merupakan bahasa komunikasi yang menghantarkan manusia pada pemahaman yang benar akan Allah. Setiap sabda adalah roh kehidupan. Ia memiliki daya yang sungguh menghidupkan. Apabila manusia terbuka terhadap sabda, sabda itu akan berbicara dalam hatinya. Kekuatan sabda mampu membongkar ranah beku manusia. Ia menyentuh dan menggerakkan batinnya, sebab melalui sabda Allah hadir dan menyapa manusia, “Ia hadir dalam sabda-Nya, sebab Ia sendiri bersabda bila Kitab suci dibacakan dalam Gereja” (SC 7). Itu berarti Allah menggunakan bahasa manusia agar manusia mampu menangkap serta membalas-Nya dengan iman. Sabda memiliki daya ubah dan cipta bagi manusia yang percaya. Ingatkah peristiwa penciptaan? Allah berfirman, “Jadilah terang. Lalu terang itu terjadi…dst“(lih. Kej 1). Oleh karena itu Sabda bukanlah omong kosong, bualan, gossip-gossip, atau tulisan tanpa makna. Dalam Sabda Allah sendiri yang hadir. Bukankah itu sudah cukup menggambarkan betapa sabda memiliki daya istimewa dan kita tidak usah ragu untuk mempercayai-Nya?

Sabda Allah Adalah Jerih Payah Kehidupan
Tentu tidak asing dengan kutipan ayat ini, “datanglah pada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu”. Seperti oase di padang gurun, Sang Sabda memberikan kelegaan. Ia menuntun hati yang bimbang, memberikan terang bagi yang berputus harapan. Demikian manusia ditantang untuk percaya kepada-Nya. Sabda sendiri adalah jerih payah kehidupan dimana terdapat usaha manusia untuk senantiasa merenungkan dan menggalinya dalam hidup. Sebenarnya jika kita mau sadari, Sabda selalu berbicara dalam hidup, tinggal kita mau terbuka atau tidak terhadap sapaan-Nya, dan apakah Sabda sudah menjadi dasar hidup kita?


Hidup yang berdasar sabda berarti hidup yang mau terbuka terhadap sapaan Allah. Keterbukaan hati inilah yang memberi ruang bagi Allah untuk bekerja dalam hidup kita. Kita membiarkan dikuasai oleh Allah. Bagaimana kita merasakan semua itu? Bertekun mengakrabi Kitab Suci adalah jawabnya. Kita renungkan, refleksikan sabda serta menerapkannya dalam praktek kehidupan. Jika kita hidup selaras dengan Sabda, berarti hidup kita mencerminkan Allah yang berkarya. Inilah pentingnya merenungkan sabda. Bahwa melalui sabda-Nya, Allah menyapa kita setiap saat dan mengarahkan kita selaras dengan kehendak-Nya. Kita tidak perlu meragukannya.


Akhirnya, marilah kita membiarkan diri dituntun dan dikuasai oleh-Nya. Jangan biarkan Ia berlalu tanpa makna, sebab setiap peristiwa, dalam nama-Nya, menghadirkan makna. (trie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar