Sabtu, 21 Februari 2009

Pesan Kosong


Siang itu matahari bersinar terik.
Padahal ia belum bertengger di atas kepala, tapi rasanya sudah terbakar.
Tubuhku penuh keringat, pakaianku basah, dan tenggorokan amat nafsu menelan serpihan-serpihan es batu yang perlahan mencair.
Siang ini matahari bersinar terik.
Seluruh hari-pun terasa kering kerontang, bagai dedaunan
di sepanjang jalan kenangan kering, layu tanpa air.
Siang ini matahari bersinar terik.
Dan aku beringasan mencari penghiburan.
Entah apa yang akan ku lakukan,
tapi ditanganku telah ada handphone merah muda, romantis, dan feminin.
Memang, si empunya enggan mengganti casing.
Ia lebih suka apa adanya.
Ya sudah, akupun tak begitu malu menggunakannya.
Tanganku mulai menari di atas tuts handphone merah muda, milik adikku.
Tapi sebentar, ia berhenti saat selesai menekan 0 8 5 6...
Jari-jarinya berhenti bergerak,
Sebentar kemudian jari telunjuknya menekan tuts C.
Layar kosong tanpa angka

Kentungan, November 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar