Jumat, 22 Oktober 2010

“Persembahan Janda Miskin”


Lukas 21 : 41 – 44

Alukusio

Beliau adalah Bapak Ignatius Suwandi. Beliau tinggal di Mlati, dusun Pajangan. Kesehariannya sebagai seorang lelaki yang mulai beranjak tua, hampir sama dengan lelaki umumnya. Tetapi, jangan kaget, apabila dari sosok sederhana itu, dia telah mengisi gereja kita dengan lagu-lagunya yang menentramkan hati.
Bapak Suwandi adalah pencipta lagu “Nata Agung” yang kerap kita pakai dalam Kidung Adi.
Memang, kecintaannya pada lagu telah membuatnya menjadi Katolik. Katanya : “Saya jadi Katolik karena mendengarkan lagu di gereja. Waktu itu lagunya “Kyrie de Angelis”. Keterpikatan itu mendorong saya untuk menjadi Katolik. Bersyukur bahwa kemudian saya banyak dikenalkan dengan lagu-lagu gereja.
Kecintaan saya pada lagu semakin dalam. Malam, saat yang lain tidur, saya masih berjaga. Apalagi kalau ada inspirasi yang mengganjal dihati. Rasanya harus ditumpahkan.
Saya terharu dan tidak menyangka, tepat saat ada kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989, lagu Mangga samya sowan dinyanyikan dengan merdu dan syahdunya. Saya sangat terharu dan eeee..mong atase aku kok bisa seperti ini………….
Suwandi menggambarkan dirinya laksana sebutir pasir di pantai, tetapi ternyata memberi peran, bisa berguna bagi orang lain. Dan syukur pula bahwa semua yang saya perbuat , saya persembahkan untuk TUhan. Inilah yang bisa saya persembahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar